Ngga ada alasan khusus sih, karena masuk JAFF dan cukup banyak direkomendasikan jadi mau-mau aja nonton film ini.
BTW ini udah ada sih filmnya eh tapi dub turki, aneh banget dah lol.
Premis ceritanya menarik! Gue seneng banget film-film yang nggak komersil punya cerita-cerita unik dan sadar nggak sadar latar belakang ceritanya tuh dari keadaan masyarakat yang ada. Nggak munafik nutup-nutupin dan nunjukkin baik-baiknya doang. Trus sutradaranya yang juga membuat istirahatlah kata-kata. So, gue mau give it a try.
Ini karena di artikel Rolling Stone Indonesia jadi film no. 1 dari 10 film terbaik Indonesia di tahun 2016.
MAU BANGET NONTON INI. Selain karena nico dan mar film ini bentuk interpretasi (ini bener ngga ya diksinya) dari cerpennya Seno Gumira Aji yang cinta diatas perahu cadik. Trus baca review orang kaya bagus gitu dan katanya nggak full scripted gitu. Masalahnya film ini selalu diputer pas gue sibuk dan ngga bisa balik. Plus ngga ada kawanlah ke Jakarta.
Castnya ngga usah diragukan. Sutradaranya juga. PENULISNYA juga Leila S Chudori yang juga tidak perlu diragukan. Nih ya, kalaupun ni film diputerin. Tuh screening alternatif bakal antri dan penuh saking banyaknya (ini lebay sih) orang yang pengen nonton. Eh tapi serius loh karena screening film ini cukup jarang jadi sekalinya ada bisa padat malahan penuh. Kemaren aja gue nonton Kuldesak penuh gitu satu studio isi 50 orang.
Wah senangnya film yang gue pengen nonton makin hari makin berkurang karena achieved kemaren-kemaren. So Happy! Semoga perfilman Indonesia semakin maju dan gue yang sekarang sedang banyak-banyak belajar dulu mungkin akan tertarik bikin film di kemudian hari, LOL.
No comments:
Post a Comment